Sehat tapi
langsing
Banayak
mitos dan provokasi negatif yang membuat kita terlena dan segan menurunkan
berat badan walaupun kita gemuk.
Waspadalah
kenyamanan tersebuh membuat para penderita obesitas terjebak dalam kondisi yang
berbahaya.
Gemuk
itu cantik. Meskipun gemuk, saya sehat. Gemuk itu bos. Banyak mitos dan
provokasi negatif yang membuat kita terlena hingga segan berusaha menurunkan
berat badan walaupun kita gemuk.

Gemuk,
antara penampilan dan kesehatan
Kegemukan
tidak hanya terkait dengan masalah penampilan, melainkan juga berkaitan erat
dengan masalah kesehatan. Kita harus paham bahwa mengurangi bera badan bukan
hanya masalah penampilan yang baik, ini juga tentang bagaimada kita merasa
lebih baik dengan menjadi lebih sehat, lebih produktif, dan nyaman dengan
lingkungan kita. Di antara semuanya, ini adalah tentang menghindari risiko
kesehatan yang mengerikan ketika kita gemuk. Semakin banyak bukti menunjukkan
bahwa jika kita gemuk, kita lebih mungkin mengalami masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke,
diabetes, beberapa jenis kanker, gout (nyeri
sendi yang di sebabkan oleh asam urat berlebihan), dan penyakit kandung empedu.
Kegemukan juga dapat menyebabkan masalah lain, seperti sleep apnea (pernapasan terganggu saat tidur) dan osteoartritis
(radang sendi). Semakin kita gemuk,
semakin serius kita mengalami masalah kesehatan. Sebagai perbandingan,
mengurangi berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi efek berbahaya dari
kegemukan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dengan kehilangan 5-10 kg
berarti kita dapat secara dramatis meningkatkan status kesehatan kita secara
keseluruhan, sementara secara signifikan mengurangi risiko penyakit.
Berikuta
merupakan beberapa risiko yang akan di hadapi oleh orang-orang yang gemuk.
1.
Gemuk
lebih beresiko terhadap penyakit jantung dan srtoke
Penyakit jantung dan stroke adalah salah satu
penyebab utama kematian dan cacat bagi masyarakat dunia. Kegemukan lebih
cenderung berefek tekanan darah tinggi, salah satu faktor utama untuk penyakit
jantung dan stroke, dibanding dengan orang yang tidak kelebihan berat badan. Tingginya kadar kolesterol dan
triglesarida juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan sering dikaitkan
dengan kegemukan. Kelebihan berat badan juga berkontribusi terhadap nyeri dada
dan kematian mendadak akibat penyakit jantung atau stroke. Kabar baiknya adalah
kehilangan sejumlah berat badan bisa mengurangi risiko kita terkena penyakit
jantung dan stroke.
2.
Gemuk
lebih berisiko terhadap diabetes
Noninsulin-dependent
diabetes millitus (diabetes tipe 2) adalah jenis
yang paling umum dari diabetes di dunia barat. Diabetes tipe 2 mengurangi
kemampuan tubuh kita untuk mengontrol gula darah, ini adalah penyebab utama
kematian dini, penyakit jantung, ginjal, stroke, dan kebutaan. Secara statistik
terlihat bahwa orang dengan kegemukan memiliki risiko dua kali lipat menderita
diabetes mellitus tipe 2 dari pada orang yang tidak gemuk.
3.
Gemuk
lebih beresiko terhadap kanker
Beberapa kanker mempunyai hubungan dengan
kegemukan pada wanita, termasuk kanker rahim, kanker empedu, leher rahim,
indung telur, payudara, dan usus besar. Sedangkan pria yang gemuk berisiko
terkena kanker, seperti kanker payudari dan kanker kolon, tidak jelas apakah peningkatan
risiko ini disebabkan oleh berat badan atau diet tinggi lemak dan kalori. Namun
yang jelas, keduanya sangat berkaitan dengan kegemukan.
Gemuk lebih berisiko terkena sleep apnea
Sleep apnea adalah kondisi serius yang
terkait erat dengan kelebihan berat badan. Apnea dapat menyebabkan seseorang
berhenti bernafas dalam jangka waktu yang singkat selama tidur dan mendekur
berat Risiko apnea meningkatkan dengan kegemukan. Sekali lagi, penurunan berat
badan akan membalikan risiko ini.
4.
Gemuk
meningkatkan risiko terkena osteoartritis
Osteoartritis adalah gangguan sendi umum yang
paling sering memengaruhi sendi di lutut, pinggul, dan punggung bawah.
Kegemukan rupanya meningkatkan risiko osteoartritis dengan menempatkan tekanan
ekstra pada sendi ini dan berpotensi mengikis tulang rawan (jaringan bantal
sendi) yang biasanya melindungi sendi.
Beberapa penyakit lain selain yang disebutkan
di atas juga berkatan dengan kegemukan, di antaranya encok dan penyakit kandung
empedu.
PINTAR
MENURUNKAN BERAT BADAN
·
Pintar
menghitung berat badan ideal
Tidak hanya mereka yang ingin menurunkan
berat badan saja yang harus mengatur menu makanan sehari-hari, semua orang pun
harus melakukannya. Terlalu banyak makan dapat menyebabkan kelebihan berat
badan dan sebaliknya, terlalu sedikit makan dapat menyebabkan kekurangan gizi.
Bagi yang sudah terlanjur memiliki berat
badan berlebih, sesegera mungkin susun menu diet agar tetap mencukupi kebutuhan
metabolisme sehari-hari, namun tidak menyebabkan penumpukan makanan berlebih
dalam tubuh. Begitu juga bagi mereka yang kekurangan gizi.
Lalu, bagaimakah kita untuk menghitung
kebutuhan kalori basal/KKB (kalori yang kita butuhkan untuk kegiatan
sehari-hari
Sumber: Yohanes Sunardi.Sehat itu pilihan.andi offset
(yogyakarta,2012)
0 comments:
Post a Comment