Segala
puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan
seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai
hari kiamat.
Bismillahir-Rah
manir-Rahim ...
Saya
yakin di antara kita sudah mengetahui keistimewaan waktu Subuh. Hari ini ada
baiknya kita
melihat waktu Subuh dengan kacamata yang lain, yaitu dari bahaya waktu Subuh
bila kita tidak dapat memanfaatkannya .
Allah
bersumpah dalam Al Fajr : “Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq
Allah mengingatkan: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai
waktu subuh”. bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah "waktu
Shubuh". Allah SWT berfirman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai
menyingsing. ” (QS. At-Takwir:18).
Ada apa
dibalik waktu Subuh?
Mengapa
Allah bersumpah demi waktu Subuh?
Mengapa
harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh?
Apakah
waktu Subuh sangat berbahaya?
Ya,
ternyata waktu Subuh benar-benar sangat berbahaya! Waktu
Subuh lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api. Waktu
Subuh lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan. Waktu
Subuh lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin.
Jika
ada sekawanan perampok menyatroni rumah anda, dan mengambil paksa semua barang
anda. Emas dan semua perhiasan di gondolnya. Uang cash puluhan juta ditilepnya.
Laptop, yang berisi data-data penting anda juga diembatnya. Eh, mobil yang
belum lunas juga digasaknya. Bagaimana rasa pedih hati anda menerima kenyataan
ini?
Ketahuilah,
bahwa waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu. Karena jika anda tertindas
sang waktu Subuh sampai melalaikan shalat fajar, maka anda akan menderita
kerugian lebih besar dari sekedar laptop dan mobil. Anda kehilangan dunia dan
segala isinya. Ingat, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala
isinya” (HR Muslim).
Waktu
Subuh juga lebih menyengsarakan dari sekedar kemiskinan dunia. Karena bagi
orang-orang yang tergilas waktu Subuh hingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah
di masjid, maka hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya
mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja pahala shalatnya.
“…dan
barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan shalat semalam suntuk”
(HR Muslim).
Shalat
semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari
sampai terbit fajar. Fantastis! Shalat selama sepuluh jam…, atau kurang lebih
150 kali shalat! Betapa agung fadilah shalat Subuh berjamaah ini. Betapa malangnya
orang yang tergilas waktu Subuh, orang-orang yang mengabaikan shalat subuh
berjamaah di masjid.
Waktu
Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa
demikian? Tahukah anda bahwa nabi menyetarakan dengan orang munafik bagi yang
tidak mampu melaksanakan shalat Subuh berjamaah?
“Sesungguhnya
tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya
dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya
mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus
berjalan merangkak-rangkak.” (HR Bukhari Muslim).
Orang
yang tergerus waktu Subuh hingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat
berjamaah adalah orang yang dalam keadaan bahaya, karena disetarakan dengan
orang munafik. Padahal, ancaman bagi orang munafik adalah neraka Jahannam.
“Sesungguhnya
Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam
Jahannam” (QS. An Nisa:140).
Bukankah
Jahannam lebih berbahaya dari sekedar kobaran api yang disiram bensin?
Nah,
agar tidak merasakan tindasan waktu Subuh yang lebih kejam dari perampokan,
agar tidak terkena gilasan waktu Subuh yang lebih menyengsarakan dari derita
kemiskinan, dan agar tidak tertelan gerusan waktu Subuh yang lebih berbahaya
dari kobaran api, maka: “Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai
waktu subuh” (QS. Al Falaq:1). Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh
sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah (shalat fajar) dan shalat berjamaah di
masjid.
0 comments:
Post a Comment